Lagi..lagi..
Lari menyelinapi hati
Hari nanti
Berulang kita jalani
Aku cinta yang terlarang
Di benaknya mereka
Sudah ku bosan
Sudah ku lelah
Sampai kapankah
Sampai kapan harus begini
Lagi..lagi..
Lari menyelinapi hati
Hari nanti
Berulang kita jalani
Aku cinta yang terlarang
Di benaknya mereka
Sudah ku bosan
Sudah ku lelah
Sampai kapankah
Sampai kapan harus begini
Tak terasa waktu berlalu
Menuliskan kisah hidup kita
Canda tawa tangis amarah
Menghiasi memberikan warna
Sebuah cerita untuk dunia
Kau berikan harapan di setiap langkahku
Kau berikan kekuatan di setiap lemahku
Tak pernah terbayangkan diriku tanpa dirimu
Oh temanku sahabat sejatiku
Satu Kau Begitu Indah
Dua Kau Memang Menggoda
Tiga Kau Beri Harapan
Aku Jadi Tak Sabar
Langit Tak Begitu Gelap
Malam Menyenapkan Hasrat
Engkau Ada Disampingku
Jangan Diamkan Aku
Bawalah Aku Kedalam
Kedalam Hangat Dirimu
Bawalah Aku Kesana
Menari Dalam Pelukaan…mu
Dekap, Dekaplah Diriku
Dengarkankan Debaran Hati
Jangan Kau Ragukan Aku
Engkau Bunga Jiwaku
Bawalah Aku Kedalam
Kedalam Hangat Dirimu
Bawalah Aku Kesana
Menari Dalam Pelukaan…mu
Hasrat semakin terbang
Melayang ke langit cinta
Andai sejauh itu
Kau inginkan diriku
Bukan ada untukmu
Bila saja kau di sini
Menemaniku harapanku
Bukan resah yang kurasa
Mendekatiku dijiwaku
Kaulah hasrat rindu
Kaulah harapanku
Yang selalu datang mengganggu
Di mimpiku
Bila nyata kau menjauh
Dari langkahku dan anganku
Banyak cara kan kutempuh
Takkan kuhentikan rayuku
Damai dunia bagai surga
Andaikan kau kasihku
Mekaran bunga yang wangi
Kicauan burung yang merdu
Semangat pagi yang menyapa
Wangi napas baru yang di hirup
Begitulah semangat yang tumbuh dalam diri
Mulailah hari ini dengan sepatah kata
Sebaris kalimat yang bermakna
Senyuman yang terukir manis.
Belajarlah dengan kata-kata
yang akan membawamu menjadi berguna kelak.
Belajarlah dengan mendengarkan yang berarti
Dan lakukanlah sesuai kenyataan.
Saat hari telah berganti lagi
berselimutkan jubah hitam nan kelam
kurasakan sepi merasuk hati
melintas dalam setiap sisi malam
lalu kuingat lagi dirimu bagai bidadari
begitu indah menawan hati
seperti melati terus mewangi
selalu hiasi
di dalam khayalanku ini
kau adalah mimpi di dalam sunyi
berpijar bagai sinar mentari
meski sinarmu tak pernah menerangi
namun tetap dirimu di dalam hati
tiap hari selalu dimulai dengan keluhan.
hari ini tentang itu, esoknya tentang si itu, lusanya tentang yang itu.
berulang bagai benang kusut yang tak mampu dilihat ujungnya.
dia mengeluh,
aku berusaha memberi sepenggal kalimat bijak.
dia mengeluh lagi,
ku beri lagi senyuman dan usapan pada punggungnya.
Purnama di bulan Mei
sebuah jepit rambut
bermotif ukiran hati
kau selipkan di rambutku
sejenak…
sebelum kau beranjak
tak bisa berkata
aku pun terdiam dalam gelisah
tapi, isakan hati tak bisa kututupi
Seperti rembulan yang merengkhuh malam
terangi hati berpayung cendawan hitam
kau ikrarkan akan kembali
dalam satu sasi
Gelisah menjelma dibilik-bilik jiwa
Mengurung ribuan kisah
Sampai nyaris sesak tak bisa bernapas
rentang waktu yang berlarian
Masih saja tak bisa ku ajak bicara
Tentang letih yang sering kali singgah
Membiarkanku mengeja setiap peristiwa
melapal satu demi satu sejarah diri
maka temukanlah aku dalam sunyi
“You do not live at once. You only die once and live every day.”
Anda tidak hidup sekali. Anda hanya mati sekali dan hidup setiap hari.
“We will never know the real answer, before you try.”
Kita tidak akan pernah mengetahui jawaban yang sebenarnya, sebelum kita mencoba.
Cara terbaik mendamaikan hati adalah dengan bersyukur dan berdoa untuk lebih mendekatkan diri kita pada Tuhan.
Jangan remehkan sesuatu yg sederhana, karena terkadang itu lah yg akan membuatmu bahagia.
Tuhan tak pernah menyakiti, karena terkadang kita lah yg kurang sabar menanti.
Tak menyapa bukan berarti tak merindukan.
Tidak ada kebahagiaan yg lebih indah selain kita bisa membuat orangtua tersenyum dengan sebuah usaha kita.
Kadang ada sesuatu yg tak harus dikatakan tapi harus dimengerti.